MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan/seni
dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah
sentosa. Di kota Padang sendiri hal-hal mengenai kesenian ditanggapi dengan
baik terbukti dengan adanya Taman Budaya yang menjadi tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan/acara seni seperti seni rupa, seni pertunjukan maupun
kesenian tradisional seperti randai dan pencak silat ataupun media komunkasi
modern/radio yang mulai beradaptasi dengan kebudayaan tradisi lokal dimana dia
berada seperti radio Sushi FM yang pendengarnya anak muda bercitra modern yang
mulai menyiarkan hal-hal berbau tradisi Minangkabau yang tecermin dari segi
bahasa, pelaku seninya maupun jenis acara yang disiarkannya. Dalam hal ini, itu
merupakan hal yang patut dipuji dimana stasiun radio tersebut berusaha
menunjukkan terutama kepada anak-anak muda daerah agar tetap melestarikan
kesenian/budaya tradisinya tanpa bersikap etnosentrisme.
Pemerintah Daerah
perlu memperhatikan kehidupan para seniman yang tetap konsisten dengan kesenian
daerah dan melakukan inovasi dengan kebudayaan luar agar tak ‘dimakan’ oleh
kaum Kapitalis yang menjual hal-hal yang dianggap berharga dari sekedar materi
sehingga kehilangan nilai-nilai yang nantinya menimbulkan anomi tersendiri
dalam masyarakat.
Manusia dan
keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian
bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari
kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik
.
Dalam hal
ini Indonesia sebagai negara yang baru berkembang dalam hal kesenian mendapat
prestasi tersendiri dimata negara luar seperti Malaysia dan Singapura. Hal
tersebut dibuktikan dengan banyaknya group-group musik yang musiknya
diterima disana sehingga sering mewakili Indonesia untuk ajang musik se-Asia.
Hal tersebut perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dimana seniman yang
benar-benar berkesenian sesuai dengan norma-norma ketimuran tanpa mengindahkan
teknologi modern perlu diletakkan pada kelas tersendi sehingga tak kehilangan
arah bila bila ia ‘dirasuki’ paham-paham dari luar seperti dimanfaatkan oleh kaum
Kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi semata tapi mengacuhkan
nilai-nilai yang ditimbulkan sehingga seniman-seniman seperti Chairil Anwar,
Affandi dan lain sebagainya tetap muncul dan mampu menjadi kebanggaan bagi
bangsa Indonesia dimata negara lain tanpa harus kehilangan nilai ketimurannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar